Ketidakadilan gender dalam novel Perempuan Berkalung Sorban tergambar jelas dalam setiap tahapan peristiwa fisik dan batin, komunikasi verbal dan nonverbal antar pelaku, hubungan sebab-akibat yang mengharuskan tokoh mengalami perubahan nasib serta gerakan perubahan yang dilakukan tokoh dalam mengubah nasib hidupnya. Tujuan artikel ini adalah
studies. Hence, the main objective of this study is to unpack the definition of Islamic oriented film by evaluating the representation of the female characters. A film from Indonesia entitled Perempuan Berkalung Sorban (2009) was selected as a sample of the study through a purposive sampling technique.
Karya perdana yang dibukukan pada 2001 mengambil judul Perempuan Berkalung Sorban. Novel ini dinilai sebagai bentuk perjuangan yang bisa dilakukan oleh seorang penulis wanita untuk meningkatkan kedudukan kaumnya. Novel Perempuan Berkalung Sorban adalah sebuah novel yang berbingkai feminisme. Perspektif feminisme lebih mengarah pada karya sastra
Perempuan Berkalung Sorban (selanjut-nya disebut PBS) adalah salah satu novel kontroversial di Indonesia yang merepre-sentasikan perlawanan perempuan dan kritik terhadap tatanan religius patriarki (Mustikawati, 2011:9). PBS dicetak perta-ma kali oleh perusahaan penerbit YKF dan The Ford Foundation pada tahun 2001.