Salahsatu contoh dari jenis pendidikan yaitu A. SD B. Pendidikan dasar C. Universitas D. Pendidikan informal E. Vokasi. Question from @Radityafernando - Sekolah Menengah Atas - Ujian nasional
Pendidikan nonformal adalah aktivitas belajar di luar sistem persekolahan atau pendidikan formal namun tetap dilakukan secara terorganisir Marzuki, 2012, hlm. 137. Oleh karena itu, pendidikan non formal juga sering disebut sebagai pendidikan luar sekolah. Terkadang pendidikan nonformal dapat berupa pendidikan tambahan di sekolah atau justru tidak memiliki kaitan sama sekali. Misalnya, Pramuka yang merupakan kegiatan ekstrakulikuler adalah salah satu contoh pendidikan nonformal yang menjadi pendidikan tambahan di sekolah formal. Salah satu contoh pendidikan nonformal di Amerika, adalah pramuka Garvey, 2011, hlm. 15. Intinya, Pendidikan nonformal dapat dilaksanakan secara terpisah maupun merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih besar untuk melayani sasaran didik atau kebutuhan belajar yang khusus pula. Selanjutnya, Miradj & Sumarno 2014, hlm. 9 mengemukakan bahwa pendidikan nonformal merupakan salah satu jalur pendidikan alternatif yang dapat dipilih oleh sebagian masyarakat, selain jalur pendidikan formal. Terkadang karena satu atau berbagai hal terdapat beberapa lapisan masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal, dan pendidikan non formal menjadi salah satu pengisi kekosongan tersebut. Pendidikan adalah hak seluruh masyarakat dan akan berpengaruh besar terhadap kesejahteraan atau taraf hidupnya. Pendidikan nonformal adalah salah satu usaha untuk memberikan hak pendidikan dalam berbagai bentuk pada seluruh kalangan, termasuk masyarakat yang berada di luar jangkauan pendidikan formal. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar pendidikan formal namun tetap direncanakan dengan matang dan berorientasi pada pelayanan peserta didik dan pembelajaran yang khusus untuk menangani hal tertentu yang bertujuan agar peserta didik, atau masyarakat dapat memiliki sikap dan cita-cita sosial guna meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Contoh Pendidikan Non formal Contoh pendidikan nonformal meliputi kelompok bermain, tempat penitipan anak day care, sanggar, lembaga kursus, majelis taklim, lembaga pelatihan, dsb. Perlu menjadi catatan bahwa pendidikan anak usia dini atau PAUD dapat termasuk pada kategori pendidikan nonformal atau formal. Taman Kanak-Kanak TK dan Raudlatul Athfal RA adalah contoh PAUD formal, sementara kelompok bermain play group dan tempat penitipan anak day care adalah contoh dari PAUD nonformal. Hal tersebut tertera pada Pasal 28 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU Sisdiknas, yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini PAUD diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu jalur formal, jalur nonformal, dan jalur informal. Sementara itu, pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan sekitar. Dari sini tampak jelas pula bahwa perbedaan pendidikan non formal dan informal adalah dari tingkat organisasinya, yakni pendidikan informal jauh lebih bebas dan tidak mengikuti peraturan tertentu lagi jika dibandingkan dengan pendidikan nonformal. Perbedaan Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal Secara umum, pendidikan nasional di Indonesia dibagi dalam tiga jenis yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pembagian tersebut berdasarkan UU No 20 tahun 2003, dengan rincian sebagai berikut Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sementara itu, pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Berdasarkan Undang-undang di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara pendidikan formal, nonformal, dan informal adalah tingkat struktur dan kejenjangan penyelenggaraannya. Pendidikan formal harus terstruktur dan berjenjang, sementara pendidikan nonformal dapat diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang pilihan dan biasanya diselenggarakan dengan struktur yang lebih fleksibel mengikuti kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Selanjutnya, pendidikan informal dapat berupa pendidikan dari keluarga atau lingkungan sekitar saja tanpa struktur dan jenjang tertentu. Pada intinya, pendidikan nonformal dilaksanakan untuk warga belajar yang tidak terakomodasi dalam pendidikan formal. Layanan pendidikan non formal berfungsi meningkatkan kompetensi peserta didik agar memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang setara dengan pendidikan formal bagi kalangan yang tidak dapat mengikuti atau bahkan kurang tertarik pada pendidikan formal. Fungsi Pendidikan Nonformal Secara garis besar fungsi pendidikan nonformal adalah sebagai pelengkap, dan pengganti pendidikan formal bagi warga yang membutuhkan pendidikan di luar pendidikan formal Ernawati & Mulyono, 2017, hlm. 61. Selain itu, pendidikan nonformal biasanya diprioritaskan ke dalam berbagai program, antara lain pemberantasan buta akasara, kejar paket kesetaraan, pendidikan anak usia dini nonformal, pendidikan berkelanjutan, dan lain sebagainya Suhaenah, 2016, hlm. 145. Pada akhirnya, sebagaimana tugas pendidikan formal dan informal, tugas pendidikan nonformal juga adalah membantu kualitas dan martabat sebagai individu dan warga negara yang dengan kemampuan dan kepercayaan diri sendiri harus dapat mengendalikan perubahan dan kemajuan. Asas Pendidikan Nonformal Soelaiman 1992, hlm. 79 menjelaskan beberapa landasan dan konsepsi mengenai pendidikan nonformal termasuk asasnya, yakni sebagi berikut. Asas Inovasi Penyelenggaraan Pendidikan nonformal hendaknya mempertimbangkan kebutuhan peserta didik. Sehingga dalam mengembangkan inovasinya, aspek-aspek harus disesuaikan dengan kebutuhan peserra didik seperti norma, nilai, teknik, metode dll. Asas penentuan dan perumusan tujuan pendidikan nonformal Hal ini berkaitan dengan perumusan tujuan yang berkaitan dengan standar minimal yang hendaknya dicapai oleh peserta didik dengan mempertimbangkan berbagai hal pengetahuan, sikap serta jenis dan tingkat keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang anggota masyarakat. Asas perencanaan dan pengembangan program pendidikan nonformal Pendidikan nonformal adalah sebagai berikut 1 Bersifat komperhensif Hal ini berarti bahwa program atau kegiatan yang direncanakan harus sesuai dengan tujuan yang digariskan sebelumnya; 2 Bersifat integral Berarti perencanaan yang memuat program pendidikan formal dan nonformal yang terkoordinasi, sehingga jenis program pendidikan masing-masing tidak bertentangan satu sama lain; 3 Memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif dan kualitatif Dalam lapangan pendidikan nonformal harus mampu meningkatkan kemampuan belajar dan kemampuan kerja seseorang baik secara kualitatif maupun kuantitatif; 4 Memperhitungkan semua sumber yang ada atau yang dapat diandalkan berupa integrasi dan pendayagunaan semua sumber-sumber yang tersedia, baik sumber pemerintah maupun sumber swasta atau masyarakat. Sifat-sifat Pendidikan Nonformal Sementara itu, menurut Soelaiman 1992, hlm. 79 sifat-sifat pendidikan nonformal adalah sebagi berikut. Pendidikan nonformal lebih fleksibel. Artinya, penyelenggaraan pendidikan nonformal disesuaikan dengan kesempatan yang ada, dapat beberapa bulan, beberapa tahun, atau beberapa hari saja. Dari segi tujuan, maka tujuan pendidikan nonformal bisa luas dan juga bisa sepesifik sesuai dengan kebutuhan. Serta pengajarnya tidak perlu syarat yang ketat, hanya dalam pelajaran serta metode disesuaikan dengan besarnya kelas. Farrow, Arcos, Pitt & Weller 2015, hlm. 51 juga mengatakan bahwa pendidikan non formal menjadi lebih menonjol karena pendekatan yang fleksibel untuk belajar dan pemahaman yang lebih kaya tentang bagaimana siswa belajar. Pendidikan nonformal lebih efektif dan efisien untuk bidang- bidangpelajaran efektif oleh karena program pendidikan nonformal bisa spesifik sesuai dengan kebutuhan dan tidak memerlukan syarat- syarat guru, metode, fasilitas lain secara ketat. Efisien karena tempat penyelenggaraannyapun dapat dimana saja seperti di sawah, bengkel, pasar, rumah, maupun tempat kerja yang lain. Pendidikan nonformal bersifat quick yielding. Artinya dalam waktu yang singkat dapat digunakan untuk melatih tenaga kerja yang dibutuhkan, terutama untuk memperoleh tenaga yang memiliki kecakapan khusus. Pendidikan nonformal sangat instrumental. Pendidikan yang bersangkutan bersifat luwes, mudah, dan murah sehingga dapat menghasilkan dalam waktu yang relatif singkat. Syarat Pendidikan Nonformal Dalam paparannya mengenai pendidikan nonformal, Soelaiman 1992, hlm. 79 juga membahas mengenai syarat-syarat pendidikan nonformal yang di antaranya adalah sebagai berikut. Pendidikan nonformal harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan merupakan sesuatu yang dirasakan manfaatnya oleh peserta didik atau masyarakat. Mengandung nilai-nilai, aspirasi, dan kebutuhan masyarakat sebagai peserta. Ditinjau dari segi masyarakat. Program pendidikan nonformal harus menarik, baik hasil yang akan dicapai maupun pelaksanaannya. Adanya integrasi pendidikan nonformal dengan program pembengunan dalam masyarakat. Program pendidikan nonformal disesuaikan dengan arah pembangunan daerah yang bersangkutan. Organisasi kesenian, kursus-kursus kesenian, penataran pembinaankesenian. Kegiatan lain pembinaan pada napi dan siaran pedesaan. Referensi Ernawati & Sungkowo Edy Mulyono. 2017. Manajemen Pembelajaran Program Paket C di PKBM Bangkit Kota Semarang. JNE 3 1 2017 60-71. Farrow, R., de los Arcos, B., Pitt, R., & Weller, M. 2015. Who are the open learners? A Comparative study profiling non-formal users of open educational resources. European Journal of Open, Distance and E-learning, 182, 49-73. DOI Marzuki, S. 2012. Pendidikan Nonformal. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Mathew Vick & Michael P. Garvey. 2011. Levels Of Cognitive Processes In A Non-Formal Science Education Program Scouting’s Science Merit Badges And The Revised Bloom’s Journal of Environmental & Science Education. Volume 6 No 2 April 2011, 173-190. Miradj, S., & Sumarno, S. 2014. Pemberdayaan masyarakat miskin, melalui proses pendidikan nonformal, upaya meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Halmahera Barat. JPPM Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 11, 101-112. https/ Soelaiman, J. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta Bumi Aksara. Suhaenah, Een. 2016. Implikasi Pendidikan Kesetaraan Paket C Terhadap Peningkatan Taraf Hidup Warga Belajar Di SKB Kota Serang. Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah E-Plus. Februari 2016 141-165.Secaraumum jenis pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi/atas. Nah, kali ini kami sajikan informasi mengenai jenis pendidikan di indonesia, silahkan simak berikut selengkapnya. Apa yang terlintas dipikiranmu saat mendengar kata pendidikan? Mungkin hal yang terlintas paling umum adalah sekolah. Pendidikan bisa didapatkan saat kamu terdaftar sebagai siswa atau siswi sebuah sekolah. Padahal, pendidikan mempunyai makna yang lebih luas daripada hanya tentang sekolah. Jika definisi pendidikan yang kita kenal selama ini adalah sekolah dan gelar, sebenarnya pendidikan bisa didapat dalam berbagai bentuk. Untuk memahami lebih jauh tentang pendidikan, simak penjelasan selengkapnya di bawah Pengertian pendidikanilustrasi perempuan membaca buku studioPendidikan merupakan suatu proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan serta kebiasaan diri dalam pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Kata pendidikan berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, yang berarti menuntun, mengarahkan, atau memimpin. Secara singkat, pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran agar dapat suatu pemahaman terhadap sesuatu. Secara umum, pendidikan dibagi menjadi beberapa tahapan, seperti pra-sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, hingga jenjang perkuliahan. Setiap tahapan pendidikan terdiri atas tenaga didik dan anak didik. 2. Tujuan pendidikanilustrasi anak laki-laki belajar di sekolah tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi di dalam diri untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani. Menurut Ki Hajar Dewantara, salah seorang tokoh pendidikan, “Pendidikan umumnya berarti upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran, dan tubuh anak."Tujuan pendidikan juga ditulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia, diantaranya1. UU Tahun 1985Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggungjawab terhadap UU Tahun 2003Menurut UU. Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung MPRS No. 2 Tahun 1960Menurut MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang berjiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 945. Baca Juga Syarat Jadi Presiden-Wapres Pendidikan Minimal SMA dan Usia 40 Tahun 3. Fungsi pendidikanilustrasi anak-anak belajar di sekolah Yan KrukauSetiap hal di dunia pasti memiliki fungsinya tersendiri. Seperti halnya pendidikan juga memiliki fungsinya. Fungsi pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya mengembangkan kemampuan, membentuk watak agar peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat. Berikut ini adalah fungsi dari pendidikan menurut David Popenoe, seorang profesor sosiologi di Rutgers University Untuk mentransfer atau pemindahan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya Memilih dan mendidik manusia tentang peranan sosial Memastikan terjadinya integrasi sosial di masyarakat Lembaga pendidikan mengajarkan corak kepribadian Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat 4. Jenis pendidikanilustrasi wisuda RanquistMeskipun kita tahu bahwa pendidikan itu terjadi di sekolah dengan adanya tenaga pendidik, namun informasi di bawah ini memuat mengenai jenis pendidikan yang perlu kamu ketahui. Karena sebenarnya pendidikan terbagi dalam beberapa jenis yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Berikut ini adalah jenis-jenis pendidikan yang bisa kamu pahami. 1. Pendidikan formalPendidikan formal adalah pendidikan yang memiliki jenjang dan terstruktur. Hal ini dimulai dari pendidikan anak usia dini PAUD, pendidikan sekolah dasar SD, pendidikan sekolah menengah pertama SMP, pendidikan sekolah menengah atas SMA, dan pendidikan tinggi UniversitasContoh Taman Kanak-kanak TK Raudatul Athfal RA Sekolah Dasar SD Madrasah Ibtidaiyah MI Sekolah Menengah Pertama SMP Madrasah Tsanawiyah MTs Sekolah Menengah Atas SMA Madrasah Aliyah MA Sekolah Menengah Kejuruan SMK 2. Pendidikan non-formalPendidikan non formal adalah suatu jenis pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini bisa disetarakan dengan hasil program pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang Kelompok bermain KB Taman penitipan anak TPA Lembaga kursus Sanggar Lembaga pelatihan Kelompok belajar Pusat kegiatan belajar masyarakat Majelis taklim 3. Pendidikan informalPendidikan informal adalah pendidikan yang berasal dari lingkungan dan keluarga, dimana peserta didiknya bisa belajar secara mandiri. Peserta didik juga bisa melihat secara langsung ajaran yang mereka dapatkan, misalnya didikan dari orang tua. Agama Budi pekerti Etika Sopan santun Moral Sosialisasi Pendidikan adalah hak dari suatu individu. Hal inipun tertulis dalam Undang-Undang bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan. Oleh karena itu, dimana pun kamu mengenyam pendidikan, semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Nah, itulah informasi mengenai pendidikan. Semoga kita semua bisa menggunakan ilmu yang kita dapat dengan bijak. Oleh Srikandy Indah Karina Baca Juga 5 Alasan Pendidikan Karakter Penting untuk Anak di Era Digital
5Macam Usaha Perdagangan Yang Paling Laku Di Pasaran from www.inspired2write.com. Misalnya beberapa bisnis usaha berikut ini. Usaha besar yaitu salah satu usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi.
Jika mendengar kata perguruan tinggi, maka kata-kata seperti universitas atau institut adalah dua kata yang sering terlintas. Padahal, jika kita ingin gali lebih dalam, perguruan tinggi di Indonesia memiliki beberapa Isi1 Daftar isi2 Jenis-Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Rumpun Ilmu dan Sistem 1. 2. 3. Sekolah 4. 5. Akademi3 Perguruan Tinggi Berdasarkan 1. Perguruan Tinggi Negeri PTN 2. Perguruan Tinggi Swasta PTS 3. Perguruan Tinggi Kedinasan PTKDaftar isi1 Jenis-Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Rumpun Ilmu dan Sistem Sekolah Akademi2 Berdasarkan PTKSemua jenis perguruan tinggi sendiri wajib banget untuk kamu ketahui, apalagi kalau kamu sekarang akan memasuki jenjang perguruan apa saja jenis-jenis perguruan tinggi yang ada di Indonesia? Berikut ulasan lengkapnyaJenis-Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Rumpun Ilmu dan Sistem PendidikannyaBerdasarkan rumpun ilmu dan sistem pendidikan yang ada di dalamnya, perguruan tinggi di Indonesia terdiri atas lima jenis, yaitu1. UniversitasUniversitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, memberikan gelar akademis dalam berbagai bidang yang dikelompokkan ke fakultas-fakultas Fakultas Ilmu Budaya yang menampung disiplin ilmu yang berkaitan dengan sastra dan budaya, seperti Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dan juga menawarkan berbagai macam jenjang pendidikan, mulai dari diploma hingga jenjang pendidikan di Universitas terdiri atas jenjang Diploma III D3, Sarjana/Strata I S1, Magister/Strata II S2, dan Doktor/Strata III S3.Universitas menjalankan sistem pendidikannya secara akademis dan praktis sekaligus. Sehingga, kamu bisa belajar teori dan praktek di disimpulkan kalau Universitas merupakan jenis perguruan tinggi yang paling komplet di satu contoh dari jenis perguruan tinggi ini adalah Universitas Padjadjaran UNPAD.Universitas yang ada di daerah Jatinangor ini punya berbagai macam fakultas yang berasal dari berbagai disiplin sana, ada beragam fakultas eksakta seperti Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Informatika; hingga sosial humaniora seperti Fakultas Ilmu Budaya dan Ilmu InstitutSama seperti Universitas, Institut juga menyediakan sistem pendidikan akademis dan praktis, serta mempunyai jenjang pendidikan yang saja, jurusan-jurusan yang ada di institut hanya berasal dari rumpun ilmu tertentu yang kemudian di kelompokkan ke dalam fakultas-fakultas Kesenian Jakarta IKJ adalah salah satu institut satu ini, kamu hanya akan menemukan berbagai macam fakultas dan jurusan kuliah yang berkaitan dengan seni, seperti seni rupa, film dan lain begitu, terdapat pula institut yang memasang fakultas di luar rumpun ilmu utama Teknologi Bandung ITB misalnya. Sesuai namanya, fakultas-fakultas di Institut ini kebanyakan merupakan fakultas yang berkaitan dengan ilmu demikian, ITB juga punya fakultas di luar rumpun ilmu teknologi, yaitu Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD.3. Sekolah TinggiSekolah Tinggi merupakan perguruan yang hanya terdiri dari satu fakultas ini tentu berbeda dengan Universitas dan Institut yang dapat memuat banyak sekali fakultas di begitu, sistem dan jenjang pendidikan yang dicantumkan di Sekolah Tinggi relatif sama dengan Universitas atau School Public Relations LSPR adalah salah satu contoh di Tinggi yang berada di Jakarta Pusat tersebut hanya memuat satu fakultas di dalamnya, yakni Fakultas Ilmu PoliteknikSebetulnya, Politeknik merupakan salah satu cabang dari Sekolah saja, sistem pendidikan Politeknik lebih berfokus pada segi praktis ketimbang teoritis atau bisa disimpulkan bahwa Politeknik merupakan jenis perguruan tinggi yang mendidik mahasiswanya secara begitu, mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi ini bisa mempunyai kemampuan praktis tertentu yang bisa dipakai di lingkungan masyarakat atau di lingkungan segi jenjang pendidikan, jenis perguruan tinggi ini biasanya hanya menyedikan jenjang pendidikan mulai dari D1 hingga sangatlah cocok untuk kamu yang lebih senang belajar secara praktis atau berorientasi pada beberapa contoh dari jenis perguruan tinggi ini adalah Politeknik LP3I dan juga Politeknik Pajajaran Poljan.5. AkademiSama seperti Politeknik, Akademi juga menerapkan sistem pendidikan yang lebih menerapkan sisi Akademi hanya bisa menyediakan pendidikan praktis untuk satu rumpun ilmu tertentu ini berbeda dengan Politeknik yang bisa menyediakan pendidikan praktis untuk berbagai jenis rumpun ilmu yang Pilot Academy adalah satu contoh di yang ada di kota Bandung ini secara khusus menyediakan pendidikan praktis untuk rumpun ilmu penerbangan Tinggi Berdasarkan PengelolanyaBerdasarkan pihak pengelolanya, perguruan tinggi di Indonesia terbagi atas beberapa jenis, yakni1. Perguruan Tinggi Negeri PTNPTN merupakan perguruan yang dikelola langsung oleh pemerintah, utamanya Dinas Pendidikan begitu, ada pula beberapa PTN yang dikelola oleh lembaga pemerintahan selain Dinas Pendidikan Nasional. UNPAD, ITB, dan UGM menjadi beberapa contoh dari Perguruan Tinggi Swasta PTSberbeda dengan PTN, PTS dikelola justru oleh pihak pihak swasta yang mengelola PTS adalah individu-individu tertentu atau kelompok/yayasan ini, jumlah PTS di Indonesia tergolong cukup banyak. UNISBA, BINUS, dan ITENAS adalah beberapa kampus yang tergolong ke dalam Perguruan Tinggi Kedinasan PTKPTK adalah lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh lembaga pemerintah selain Dinas Pendidikan PTK dikelola oleh lembaga pemerintahan kementerian ataupun Pemerintahan Dalam Negeri IPDN dan Sekolah Tinggi Sandi Negara STSN adalah dua contoh di merupakan PTK yang dikelola oleh lembaga pemerintah kementerian, yaitu Kementerian Dalam itu, STSN merupakan PTK yang dikelola oleh lembaga pemerintahan nonkementerian, yakni Lembaga Sandi Negara Republik menambah wawasan, mengetahui dan mengenal berbagai jenis perguruan tinggi juga akan membantumu untuk menentukan di mana kamu akan berkuliah nanti. INjOxbm.